Sekolah seharusnya jadi tempat yang menyenangkan — tempat anak-anak tumbuh, belajar, dan merasa **aman**. Tapi sayangnya, masih ada beberapa kebiasaan di sekolah yang justru bikin murid stres, takut, bahkan kehilangan semangat belajar. Yuk, kita bahas satu-satu hal yang seharusnya sudah lama ditinggalkan!
1. Hukuman Fisik dan Verbal
Masih ada saja yang berpikir kalau memukul atau membentak murid bisa bikin mereka disiplin. Padahal, itu cuma bikin anak trauma dan kehilangan rasa percaya diri. Disiplin itu penting, tapi bisa kok diajarkan dengan cara yang manusiawi — tanpa harus menyakiti.
2. Mengukur Kecerdasan Hanya dari Nilai
Nilai rapor bukan segalanya. Ada anak yang jago menggambar, ada yang cepat tangkap di bidang olahraga, ada juga yang punya empati luar biasa. Sayangnya, semua itu sering luput dari perhatian karena fokusnya cuma di angka. Sekolah seharusnya melihat **potensi**, bukan sekadar prestasi.
3. Membandingkan Murid dengan Murid Lain
Kalimat “Tuh, lihat temanmu bisa!” itu terdengar sepele, tapi dampaknya besar. Bukannya termotivasi, murid malah merasa minder. Setiap anak punya kecepatan dan gaya belajar masing-masing. Jadi, bandingkanlah anak dengan **dirinya sendiri** — bukan dengan orang lain.
4. Guru Terlalu Sibuk Administrasi
Banyak guru yang akhirnya lebih sering berhadapan dengan tumpukan berkas daripada muridnya sendiri. Padahal, yang paling dibutuhkan siswa adalah guru yang hadir penuh — mendengarkan, membimbing, dan menginspirasi. Birokrasi pendidikan seharusnya membantu, bukan membebani.
5. Budaya Takut Bertanya
“Siapa yang mau tanya?” … hening.
Anak-anak sering takut dianggap bodoh kalau bertanya. Padahal, **bertanya itu tanda bahwa mereka ingin tahu lebih banyak**. Sekolah perlu menciptakan suasana aman, di mana murid bisa bebas berpendapat tanpa takut dihakimi.
6. Mengabaikan Kesehatan Mental
Banyak sekolah masih sibuk mengejar ranking dan target akademik, sampai lupa kalau murid juga manusia. Mereka bisa stres, cemas, bahkan burnout. Sudah waktunya sekolah punya ruang aman untuk curhat dan **sistem dukungan mental yang nyata**.
7. Metode Mengajar Satu Arah
Kalau dari awal sampai akhir cuma ceramah, ya wajar murid jadi bosan. Belajar itu harus **interaktif**! Diskusi, praktik, main peran, atau proyek kreatif bisa bikin murid jauh lebih paham dan terlibat aktif di kelas.
8. Label Negatif untuk Murid
“Nakal”, “bodoh”, “malas” — kata-kata seperti ini bisa menempel di kepala anak sampai dewasa. Setiap murid punya alasan di balik perilakunya. Tugas pendidik bukan memberi label, tapi **memahami dan membantu mereka berkembang**.
👉 Pendidikan seharusnya membebaskan, bukan menekan.
Anak-anak butuh sekolah yang menumbuhkan rasa ingin tahu, membentuk karakter, dan memantik semangat belajar seumur hidup.
Karena pada akhirnya, tujuan pendidikan bukan sekadar mencetak murid yang pintar… tapi **manusia yang bahagia dan berakhlak**. 🌱

Komentar
comments powered by Disqus